Setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka, satu hal yang langsung
terlintas di pikiran saya adalah tentang donatur demo. Mereka ini cukup
jeli atau mungkin sudah mendapat bocoran tentang sikap kepolisian
terhadap kasus Ahok.
Sebelum Ahok ditetapkan sebgai tersangka, sudah ada pengkondisian
bahwa KSPI akan turun untuk berdemo pada 25 November nanti, bergabung
dengan aksi Bela Islam. KSPI ini terkenal sebagai kelompok tukang demo,
meskipun sejatinya organisasi buruh. Dari soal tax amnesty sampai
demonya para guru dan PNS mereka bisa ikut meramaikan. Seperti yang
sudah saya analisa sebelumnya, kalaupun Ahok tersangka, pertunjukan
demonstrasi tetap harus jalan. Alasannya dana sudah mengalir. Dan jika
Ahok tersangka, artinya mereka ini tidak bisa lagi membodoh-bodohi orang
untuk ikut turun ke jalan dalam rangka aksi Bela Islam. Sebab tuntutan
mereka sudah terpenuhi, inilah kenapa KSPI adalah alternatif yang harus
diturunkan, demi tercapainya kemeriahan demonstrasi demo Ahok.
Selengkapnya di: https://seword.com/politik/ahok-tersangka-demo-2511-rush-money-dan-mogok-nasional-tetap-jalan/
Nah, setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka, maka demo 25 November
tetap bisa berlangsung dengan meriah, sebab sudah menggandeng KSPI.
Jadi dana yang sudah terlanjur disalurkan akan tetap mendapat kan
demonstran sesuai pesanan.
Yang menarik adalah, sekarang mulai beredar chat yang menunjukkan
bahwa donatur Cikeas sedang kelabakan. Kemudian memberi instruksi pada
relawannya pasca Ahok ditetapkan sebagai tersangka. Anda bisa lihat
sendiri gambar yang saya terima dari puluhan orang di chat dan group WA.
Sangat jelas tertulis, jadi 2511 harus lanjut sebab logistik sudah
tidak mungkin ditarik balik, mereka para pendemo tau itu.
Kemudian setelahnya ada juga instruksi Choel Mallarangeng agar para
pendukung Agus Sylviana tidak mengejek Ahok, pencitraan. Tapi di relawan
tidak resminya ya tetap diprovokasi.
Mungkin teman-teman sedang bertanya-tanya siapa Choel Mallarangeng?
Dan apa hubungannya dengan Agus Sylviana? Mari saya coba jawab.
Choel Mallarangeng nama aslinya adalah Zulkarnain Mallarangeng, adik
mantan Menpora Andi Mallaranengeng, koruptor proyek pusat pendidikan dan
olahraga Hambalang serta menteri dari Demokrat.
Choel adalah orang yang disebut menjadi perantara atau penyalur
dana-dana korupsi di partai Demokrat. Satu kasus yang kemudian
menjadikan Choel sebagai tersangka adalah sebagai penyalur fee korupsi
kepada Andi Mallarangeng. Choel disebut menjadi perantara penerima fee
USD 550 ribu terhadap Andi Mallarangeng karena sudah meloloskan PT Adhi
Karya sebagai pemenang tender. Andi juga mendapat fee sebesar 2 miliar
rupiah dari PT Global Daya Manunggal karen menjadikan perusahaan
tersebut sebagai subkontraktor Hambalang, penyaluran fee tersebut juga
melalui Choel. Untuk hal ini Choel sudah menjadi tersangka sejak 21
Desember 2015.
Namun hebatnya memang sampai sekarang Choel belum ditindak lanjuti
lagi. Dengan tanpa rasa bersalah Choel sudah menyerahkan dana USD 550
ribu kepada KPK. Sementara 2 miliar sudah dikembalikan pada Herman
Pranoto (pihak penyuap) yang kemudian juga diserahkan kepada KPK. Anda
bisa bayangkan, kurang hebat apa seorang Choel, sudah mengembalikan
uangnya, jelas ada, tapi sampai sekarang belum juga ditahan. Padahal
kasus ini sudah nyaris setahun.
Itulah sedikit gambaran seorang Choel. Saya yakin sampai di sini
pembaca seword sudah paham siapa dia dan apa hubungannya dengan
Demokrat. Kalau harus diberi label, saya akan gunakan istilah SBY,
invisible hand.
Klarifikasi SBY dan Choel
Sekarang gambar chat tersebut sudah tersebar di sosial media. Entah
siapa yang lebih dulu menyebarkannya, sebab saya mendapat gambar
tersebut dari 3 group berbeda dan beberapa orang secara pribadi.
Untuk itu menjadi penting bagi SBY, Choel dan Demokrat untuk segera
mengklarifikasi beredarnya gambar percakapan tersebut. Sebab dari banyak
faktor, SBY cukup dicurigai sebagai dalang atau aktor politik di balik
demo aksi bela Islam. Jika ini tidak segera diklarifikasi, maka itu
artinya memang Demokratlah yang berada di balik demo terhadap Ahok.
Jika sebelumnya kita hanya curiga kepada SBY yang mendadak sensi dan
memprovokasi massa pendemo, dengan adanya gambar tersebut maka sampai di
sini semuanya jadi terkonfirmasi. Cikeas adalah donatur dan aktor
politik di balik demo aksi bela Islam.
Klarifikasi atau bantahan dari Cikeas menjadi sangat penting di
masa-masa seperti sekarang ini. Sebab rakyat sudah diprovokasi sedemikan
hebatnya. Nama baik Islam sudah dijelek-jelekkan oleh segelintir
provokator. Banyak anggota polisi mengalami cidera dan luka-luka. Tentu
saja harus ada yang bertanggung jawab dengan semua ini.
Jika Cikeas memilih bungkam, itu hak mereka. Namun itu akan membuat
saya berpikir bawha kali ini Cikeas sudah keterlaluan dalam melakukan
manuver politik, hanya untuk tujuan memenangkan anak putra mahkota
mereka rela mengadu domba rakyat dan ummat muslim di Indonesia.
Terakhir, di luar soal klarifikasi, ini menjadi tugas intelijen untuk
menyelidiki dan mengumpulkan bukti-bukti terkait donatur dan aktor
politik yang menunggangi demo 4 November lalu, kemudian rencana pada 25
November nanti. Dan salah satu yang perlu diselidiki, kaitannya dengan
gambar ini adalah Choel Mallarangeng.
Begitulah kura-kura.
https://seword.com/politik/beredar-chat-donatur-demo-2511-beri-instruksi/
0 komentar:
Posting Komentar