Selasa, 22 November 2016

SPEKTROFOTOMETRI

SPEKTROFOTOMETRI

Spektrofotometri merupakan suatu metode
analisa yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur
larutan berwarna pada panjang gelombang
spesifik dengan mengguankan monokromator
prisma atau kisi difraksi dengan detector
Fototube. Dalam analisis cara spektrofotometri
terdapat tiga daerah panjang gelombang
elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah
UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700 nm),
daerah Inframerah (700-3000 nm).
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan
hokum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik
(I0),melalui suatu media (larutan), maka
sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian
dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan
(It). Transmitans adalah perbandingan
intensitas cahaya yang di transmisikan ketika
melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya
mula-mula sebelum melewati sampel (Io).
Persyaratan hokum Lambert-Beer antara lain :
Radiasi yang digunakan harus monokromatik,
rnergi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak
menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan) yang
mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi
flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks
refraksi tidak berpengaruh terhadap
konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak
encer).
Beberapa larutan seperti larutan Timbal (Pb2+)
dalam air tidak berwarna, supaya timbul earna
larutan Pb diekstraksi dengan dithizone
sehinggaberubah menjadi berwarna merah.
Larutan berwarna merah akan menyerap radiasi
pada daerah hijau. Dalam hal ini larutan Pb
menunjukkan absorbans maksimum pada panjang
gelombang 515 nm.
Jenis-jenis Spektrofotometri
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis
berdasarkan sumber cahaya yang digunakan.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Spektrofotometri Vis (Visible)
Pada spektrofotometri ini yang digunakan
sebagai sumber sinar/energy dalah cahaya
tampak (Visible). Cahaya visible termasuk
spectrum elektromagnetik yang dapat ditangkap
oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar
tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua
sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia,
maka sinar tersebut termasuk kedalam sinar
tampak (Visible).
2) Spektrofotometri UV (Ultra Violet)
Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada
spektrofometri UV berdasarkan interaksi sampel
dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang
gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar
dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium
disebut juga heavy hydrogen. Dia merupakan
isotop hydrogen yang stabil tang terdapat
berlimpah dilaut dan didaratan.
Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh
mata manusia maka senyawa yang dapat
menyerap sinar ini terkadang merupakan
senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan
transparan.
3) Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan
antara spektrofotometri UV dan Visible.
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda,
sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.
Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah
menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai
sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang
dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling
banyak tersedia dan paling populer digunakan.
Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan
baik untuk sample berwarna juga untuk sample
tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible
atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-
Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari
foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti
menggunakan cahaya dalam terlihat dan
berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat
dengan inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan
dalam rentang yang terlihat secara langsung
mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat.
Di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik,
molekul mengalami transisi elektronik. Teknik
ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di
fluoresensi berkaitan dengan transisi dari
ground state ke eksited state.
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh
molekul, melalui 3 proses yaitu :
a. Penyerapan oleh transisi electron ikatan
dan electron anti ikatan.
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f
dari molekul kompleks
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Interaksi antara energy cahaya dan molekul
dapat digambarkan sbb :
E = hv
Dimana :
E = energy (joule/second)
h = tetapan plank
v = frekuensi foton
4) Spektrofotometri IR (Infra Red)
Spektrofotometri ini berdasar kepada
penyerapan panjang gelombang Inframerah.
Cahaya Inframerah, terbagi menjadi inframerah
dekat, pertengahan dan jauh. Inframerah pada
spektrofotometri adalah adalah inframerah jauh
dan pertengahan yang mempunyai panjang
gelombang 2.5-1000 mikrometer. Hasil analisa
biasanya berupa signalkromatogram hubungan
intensitas IR terhadap panjang gelombang.
Untuk identifikasi, signal sampel akan
dibandingkan dengan signal standard.

0 komentar:

Posting Komentar